Sayangkan Peristiwa Lapas Kota Kutacane Aceh, Sohibul Serukan Perbaikan Menyeluruh Semua Lapas

13-03-2025 /
Anggota Komisi XIII DPR RI Sohibul Iman. Foto : Runi/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Peristiwa kaburnya 50 tahanan di lapas kota Kutacane, Provinsi Aceh pada (10/03) lalu, begitu menghebohkan. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XIII DPR RI Sohibul Iman menyatakan dirinya amat menyayangkan peristiwa ini bisa terjadi.

 

Menurutnya, apa yang terjadi di lapas Kutacane ini tidak terlepas tentang bagaimana pengelolaan sebuah lapas yang baik. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan lapas di seluruh penjuru tanah air, termasuk hal-hal mendasar seperti keterisian yang seharusnya tidak melebihi batas kapasitasnya.

 

“Tidak bisa dipungkiri, bahwa salah satu penyebab sulitnya pengelolaan lapas kita adalah kondisi huniannya yang rata-rata melebihi kapasitas, termasuk juga yang terjadi di lapas Kutacane ini,” ungkap Sohibul Iman dalam keterangan rilisnya yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (13/03/2025).

 

Lebih lanjut hal tersebut menurutnya tidaklah menjadi satu pembenaran akan lemahnya pengawasan di dalam lapas. Pihak lapas harus selalu menyadari akan pentingnya pengetatan dalam pengawasan yang dilakukan, terlebih adanya fakta bahwa memang terjadi yang namanya over capacity.

 

“Tetapi tentu hal tersebut tidak boleh menjadi alasan pembenar dalam lemahnya pengawasan di dalam lapas tersebut. Pengelola lapas harus setiap saat menyadari adanya masalah kelebihan penghuni ini, sehingga (mereka) selalu berusaha melakukan upaya pengawasan yang lebih ketat,” tegasnya.

 

Politisi Fraksi PKS itu menyebutkan bahwa sudah sepatutnya perlu dilakukan peningkatan terhadap kapasitas lapas, yang juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mengelola lapas.

 

“Selanjutnya, dalam jangka menengah dan panjang, perlu dilakukan peningkatan kapasitas lapas di seluruh Indonesia. Yang tentu itu saja tidak cukup. Harus disertai dengan kualitas SDM pengelola lapasnya. Kita perlu belajar dari negara-negara yang dikenal sangat baik dalam pengelolaan lapas (prison management)”, tutupnya. (gal/rdn)

BERITA TERKAIT
Ketua Komisi XIII Tidak Setuju Putar Lagu di Pernikahan Harus Bayar Royalti
15-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya sepakat dengan adanya pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang...
Menuju Generasi Emas 2045, Legislator Soroti Pentingnya Akses air Bersih & Gizi Seimbang
07-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XIII DPR RI Yanuar Arif Wibowo menyoroti program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang menurutnya perlu...
Yanuar Arif: Pemberian Amnesti dan Abolisi Prabowo Sangat Tepat
06-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XIII DPR RIYanuarArif Wibowo menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan amnesti dan...
Fenomena Bendera One Piece Bagian Dari Ekspresi, Pemerintah Harus Intropeksi
05-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira menilai fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime...